• Bokep Maniak

    pop cash

    Menangisi Orang yang Jarang Pulang


    Melahirkan Aku           

    bila kau rindu hujan pertama
    pembawa banjir tubuhku. ikat aku
    dari sekian banyak aku; tiriskan
    salah satu aku agar terbelah
    seperti biji rumput. seperti
    kemacetan kota yang cemas

    lahirkan aku seperti teluh
    melesat-tembus ke jantungmu
    membakar tahayul yang mengeram
    mencungkil kontainer modernitas
    yang tumbuh bersama dongeng
    bulan purnama yang bocor tertikam
    dan cahayanya bocor. mengalir
    ke parit-parit yang baru dikeringkan

    bila kau tak menghendakiku
    sebarkan biji aku di pusat kebugaran
    di mall senayan agar aku menjadi kau
    dengan wajah yang lain. wajah
    yang selalu ingin kau setubuhi
    saat musim berubah jadi kemarau

    (2015)


    Melancong ke Langit

    kuhadiahkan padamu setangkai kembang
    kelopak yang menyala ketika lampu padam
    mengetuk pintu kamarmu dengan seribu gelap
    mengelus tubuhmu dengan mesin aborsi
    membantumu mengenali wajah kita. wajah
    kecil yang senang melancong ke langit

    (2015)



    Aku Mencintai

    aku mencintai kota ini
    ia memberiku dangdut
    telanjang. memutar sukma
    menyalakan mabuk rindu
    ayat-ayat terlarang

    aku mencintai gadis ini
    yang memberiku tidur
    lebih lembut dari kapas
    lebih putih dari angsa

    (2015)


    Menangisi Sebelah Tangan

    di bawah cahaya merkuri
    mimpi nasib baik dalam dongeng 
    ngelangut, ingatan berpendar
    ia merenungi sebelah tangannya
    yang dibawa pergi

    kekasih yang lupa cara telanjang
    hanya loker tak berpenghuni

    lalu, di sela jam-jam malam
    ia bertanya:
    mengapa sekotak coklat, peta di lantai
    tak membuat meja dihias botol-botol kecap cap singa?
    mengapa suara serak di halaman tak mengagetkan
    foto kekasih di pinggir vas bunga?

    di bawah cahaya merkuri
    diantara usia yang berlari
    ia menangisi sebelah tangannya
    yang tak pernah kembali

    (2015)



    Mengarang Jalan Pulang

    bila ikan jerung bersiul ke dekat telinga laut
    jala dikemas ke dalam peti. layar dinaikkan
    suara bisu menepi, menyebrang ke kampung nelayan
    selalu akan ada yang pulang dengan menyanyi
    tertawalah lebih keras agar angin mendorong perahu
    tersenyumlah lebih lebar agar ingat jalan kembali
    ke rumah: peluk-cium yang asin, warung tuak


    (2015)


    *tau nang radar sby

    0 komentar:

    Posting Komentar

     

    Blogger news

    About

    Blogroll