"Senyum" kawanku punya cerita, Tapi tiba-tiba saya buta.,,
Aku tak tau apa arti senyumnya. Senyum seorang kawan yang hidupnya dalam dan selalu rindu petualangan. Seperti ada sesuatu yang ganjil, tapi apa? Entahlah, di sepanjang perjalananku berkawan, selalu aku jumpai senyum macam itu. Apa mungkin ia sedang mengukur diriku, kedalamanku atau sedang menilaiku. Apa aku merasa rikuh karena merasa hanya aku yang berhak menilai? Apa aku egois dan masih kekanak-kanakan karena tak ingin dinilai apapun.
Aku tau hidup adalah soal menafsirkan sesuatu. Tapi, bukan hanya aku yang berhak menafsirkan hidupku. Apa aku sedang sakit? Apa setiap orang yang berusaha aku nilai, ukur, baca dan tafsirkan juga merasakan sakit yang sama? Hey, apa kalian kesakitan, keberatan bila aku tafsirkan? Apa mungkin kalian juga sakit seperti aku?
Ah, kalian mengecewakan. Kalian tak menjawab. Hanya terus bisu, bisu, bungkam, diam dan sesekali tersenyum. Kalian tau? Aku terus saja sakit dengan senyum itu, senyum yang menerbitkan keganjilan dan menghadiahkan insomnia akut. Bicaralah! Mengapa terus saja tersenyum dan membuat ku berpikir macam-macam soal aku? Apa kalian merasa aku adalah bajingan tengik? Sudahlah, hentikan senyum itu. Kita habiskan saja kopinya. Ini sudah pagi.
Dari tempat yang berbeda, apa kau masih juga tersenyum padaku. Sebenarnya sapa yang jancuk? Aku atau kalian? Mataku pedas.
Selamat pagi
Cdv_t
0 komentar:
Posting Komentar